fbpx

Penerimaan Mahasiswa Baru Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Siapa sebenarnya penemu Gravitasi?

KETIKA ditanya siapa penemu gaya gravitasi, mayoritas orang menjawab “Isaac Newton.” Tidak salah memang, mengingat pengetahuan yang didapatkan dari sekolah-sekolah menyebut bahwa penemu teori gravitasi adalah Newton. Ilmuan asal Inggris ini di klaim sebagai perumus dan pembuat persamaan matematika tentang gambaran kerja gravitasi bumi. Penasaran teori-teori yang membahas mengenai siapa sebenarnya penemu Gravitasi ? Yuk, simak ulasan ini!

Isaac Newton: Si Jenius Penemu Teori Gravitasi Bumi

Ilmunya jadi dasar pengetahuan modern.

Isaac Newton (1642-1727) adalah tokoh matematika, astronom, filsuf alam dan fisikawan besar yang hidup pada awal abad pencerahan di Eropa. Sumbangsihnya terhadap ilmu pengetahuan sangat besar dan berpengaruh hingga saat ini. Bahkan Michael Hart dalam bukunya yang berjudul “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” menempatkan Newton sebagai urutan nomor dua setelah nabi Muhammad SAW. Sungguh luar biasa, ya.
1. Masa kanak-kanak yang penuh dengan kesendirian
Isaac Newton lahir pada pagi hari natal, tepatnya 25 Desember 1642. Ia lahir di Woolsthorpe, sebuah desa di Lincolnshire Inggris. Pada pagi hari yang sangat dingin, ia lahir secara prematur. Orang-orang pun sempat menganggap Newton tidak akan mampu bertahan hidup.
Tahun-tahun pertama hidup Newton merupakan perjuangan yang cukup sulit. Ayahnya seorang petani kaya yang meninggal satu bulan setelah ia lahir. Sementara ibunya memilih menikah lagi, sehingga Newton pun terpaksa dititipkan pada neneknya. Masa kanak-kanaknya dihabiskan dengan membaca buku dan membuat sesuatu. Ia tidak dipedulikan oleh anak-anak sekampungnya yang menganggapnya sombong.
2. Berhasil membuat kincir angin, sejak saat itu kepintarannya selalu dipuji
Ketika usia 12 tahun, Newton belajar di King’s School di Grantham. Di sana ia tidak bisa belajar dengan baik, dan dianggap bodoh oleh teman-temannya. Hal itu membuat Newton selalu diejek. Bahkan, Ia pernah dipukuli oleh teman-temannya yang memiliki tubuh lebih besar. Peristiwa ini membuat Newton marah besar, ia bertekad belajar lebih giat dan menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Karena usahanya itu, Newton kemudian selalu menjadi juara kelas.
Tak berhenti di situ, Newton berhasil membuat kincir angin. Kincir angin tersebut ia hubungkan dengan atap sebuah toko obat. Apabila angin bertiup, kincir itu akan berputar dengan cepat. Ketika angin berhenti bertiup kincir angin itu tetap berputar meski tidak sekencang saat ada hembusan angin. Bisa demikian dikarenakan newton telah memasukkan dua ekor tikus ke dalam kincir angin buatannya itu. Sejak saat itu banyak orang yang memuji kepintaran Newton, termasuk teman-teman sekolah yang dulu sering mengejeknya.
3. Masa muda yang penuh kesulitan membuat Newton harus bekerja lebih keras
Paman Newton yang mengetahui bakat Newton mengirimnya ke Universitas Cambridge pada usia 18 tahun. Newton muda sebagai mahasiswa, ia sama sekali tidak menonjol. Bahkan, dia pernah tidak lulus mata kuliah geometri. Akan tetapi ia sangat suka membaca buku-buku matematika, fisika, astronomi, filsafat dan alkitab.
Newton melanjutkan pendidikan di Trinity College, University of Cambridge. Niatnya menjadi pendeta. Lagi-lagi dia mengalami kesulitan hidup. Untuk membiayai kuliah, ia terpaksa melakoni berbagai pekerjaan hingga berjam-jam setiap hari, termasuk bekerja untuk professornya.
Di kampus ini Newton dapat keberuntungan, professornya seorang ahli matematika ternama, Isaac Barrow mengetahui bakat Newton. Di bawah bimbingannya, Newton berhasil menemukan ‘teori binomial’. Selain itu, Newton juga menyelesaikan elemen-elemen kalkulus diferensial, pelajaran tingkat tinggi dari matematika yang membahas integral dan diferensial.
Kuliah nya pun selesai pada tahun 1665, tak lama sebelum wabah ‘black death’ melanda kota London. Karena ini, semua universitas ditutup selama wabah merajalela. Ia pun kembali ke peternakan milik keluarga yang waktu itu diurus oleh adiknya.
4. Menemukan gaya gravitasi karena kejatuhan buah Apel, Newton mendapatkan kritik tajam atas penemuannya itu
Sekembalinya ke kampung halaman, newton melakukan penelitian mengenai teorema binomial, cahaya, teleskop, kalkulus dan teologi. Hasil pemikiran dan eksperimennya tersebut dituliskan dalam buku Principia.
Pada masa pengasingannya itu, ia berhasil menemukan Hukum Gravitasi yang sangat fenomenal. Kisahnya, berawal dari suatu hari di mana Newton duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba sebuah apel jatuh di atas kepalanya. Ia mulai berpikir, ‘mengapa apel itu jatuh ke bawah setelah meninggalkan pohonnya? Mengapa ia tidak naik ke atas?’
Dari sana, Newton mencetuskan hukum gravitasi;
“besarnya gaya tarik menarik suatu benda berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya”. ( Issac Newton)
Peristiwa ini terjadi ketika Newton berusia antara 24-25 tahun. Menemukan hukum gravitasi itu, ia pun harus menghadapi kritikan tajam. Hingga tahun 1684, Newton berhasil membuktikannya tanpa keraguan melalui tiga prinsip dasar hukum pergerakan. Menariknya, tiga prinsip dasar pergerakan ini sekarang dikenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana benda bergerak. Termasuk penjelasan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan tidak bulat penuh.
5. Aktif dalam kegiatan kenegaraan
Siapa sangka, Newton bukan sekedar ilmuwan yang membosankan. Ia juga terpilih mewakili Universitas Cambridge menjadi anggota parlemen pada tahun 1689 dan 1690. Tak berhenti di situ, ia diangkat sebagai pelindung mata uang pemerintah Kerajaan Inggris pada tahun 1696 dan bertanggungjawab membongkar jaringan pemalsuan uang. Atas jasa-jasa Newton, Ratu Anne memberi gelar bangsawan kepadanya pada tahun 1705. Meski demikian ia selalu memperhatikan sikap sederhana yang selalu melayani masyarakat. Newton memiliki bakat lain yang selama ini jarang disebut. Ia pun diketahui mampu mengadu untung di bursa saham dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 32.000 poundsterling. Jumlah yang cukup fantastis pada saat itu. Newton rupanya adalah sosok yang sangat disegani koleganya. Hal itu dapat dilacak dari terpilihnya sebagai presiden The Royal Society setiap tahun. Di akhir hayatnya, ia tinggal di Cranburry Park dekat dengan Winchester. Newton meninggal pada 20 Maret dalam usia 85 tahun. Seumur hidupnya tidak ada catatan ia pernah menikah.
6. Karya-karya Newton yang berpengaruh bagi dunia
Newton bukan sekadar penemu gravitasi. Ini dia, beberapa buku Newton masih dapat dinikmati hingga kini.

Chronology of Ancient Kingdoms dan Observations Upon the Prophecies of Danie (1728)
Optics (1704)
Method of Fluxion (1671)
De Motu Corporum (1684)
Philosophia Naturalis Principia Matematika (1687)
Itu dia kisah singkat hidup Isaac Newton. Tak berlebihan kan jika ia dijadikan sebagai orang paling berpengaruh nomor dua di dunia, sebab berkat karya-karya sains Newton, manusia dapat memahami dunia sekitarnya.

Dalam pembelajaran sekarang (sains fisika) memang siswa dan mahasiswa diajak untuk berfikir kritis tentang sesuatu fakta dengan nalar yang tinggi. Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dan jawaban kita akan mengarahkan kemana arah pemikiran kita tentang cerita jatuhnya apel Newton. Walaupun pada fakta yang sebenarnya cerita apel jatuh itu adalah cerita bohong yang direkayasa oleh Voltaire. Akan tetapi pertanyaan nalar ini hanya sekedar untuk memperkuat kenyakinan kita terhadap kebohongan cerita tersebut.

Analisa Melalui Penalaran Yang Rasional

1. Apakah sebelum melihat buah apel jatuh Newton tidak pernah melihat benda-benda lain jatuh….?, misalnya buku Newton jatuh…?, pena dan pensil Newton jatuh…? atau Newton sendiri yang terpeleset dan jatuh…?
2. Sudah jelas bagi kita sebelum berbuah apel tentu berdaun dulu, dan apakah dalam waktu yang cukup lama antara mulai berdaun sampai berbuah kemudian barulah buah tersebut jatuh…Newton tidak pernah melihat daun apel jatuh…..?
3. Di lingkungan rumah atau kampus tempat Newton beraktivitas sehari-hari tidak ada tanaman lain, seperti bunga-bunga yang daunnya jatuh..?, atau buah-buah lainnya yang jatuh..? kenapa harus cerita buah apel…?
4. Sebagai seorang dosen perguruan tinggi di Cambridge University London Inggris. Bagi seorang dosen sudah jelas bagi kita, bahwa mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan disamping melalui penelitian, eksperimen juga membaca sumber buku bacaan lainnya, apakah Newton tidak pernah membaca buku sebelumnya..? (apakah Newton tidak pernah membaca buku lain..?, seperti buku-buku karangan ilmuwan muslim tentang gravitasi ; Al-Biruni dan Al-Kazini…?)
5. Apakah pemikiran dan buku-buku ilmuwan muslim diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris kemudian dimusnahkan..? seperti yang terjadi pada saat kalifah Islam Ustmaniah di Turki (kota Istambul) jatuh ke tangan barat , semua sumber ilmu pengetahuan berupa buku-buku ilmuwan muslim diambil alih selanjutnya dimusnahkan..?, atau nama penulisnya ditukar dengan nama barat..?, hal itulah yang turut mempengaruhi arah perkembangan sains saat sekarang.
6. Apakah populeritas Newton dalam buku Principia (1687) tentang gravitasi tersebut juga tak lepas dari peran sistem media dan jurnalis ilmu pengetahuan yang didominasi oleh barat….? dan Newton dikenal seolah-olah pertama merumuskan teori gravitasi..?
7. Waktu turunnya Al-Qur’an sampai waktu Newton menjelaskan kembali konsep dan hukum gravitasi itu dalam buku principia adalah sangat jauh sekali beda waktunya. Selisih waktu dari Al-Qur’an turun sampai kepada zaman Newton adalah lebih dari seribu tahun lamanya (lebih 1000 tahun).
8. Cerita apel jatuh itu adalah rekayasa oleh Voltaire, Jadi ;

NEWTON BUKAN PENEMU PERTAMA GRAVITASI ?

Berdasarkan pertanyaan dan jawaban yang logis tentang pertanyaan tersebut di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa cerita apel jatuh tentang gravitasi oleh Newton itu adalah cerita bohong serta rekayasa.
Newton adalah seorang dosen perguruan tinggi di Cambridge University London Inggris. Bagi seorang dosen sudah jelas bagi kita, bahwa mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan seperti ilmu Fisika adalah melalui penelitian, eksperimen dan sumber bacaan yang sudah ada sebelumnya. Disamping belajar melalui eksperimen dengan metode ilmiahnya Newton juga menggunakan buku rujukan serta sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dikembangkan yaitu gravitasi. Sumber bacaan dan ilmu dari siapakah, Newton mengembangkan teori gravitasi.?. Apapun bacaan dan sumber ilmunya Newton, yang penting bagi kita untuk dianalisa bahwa sebelum adanya Newton, Islam telah berkembang sampai ke eropa.
Walaupun Newton bukanlah seorang muslim, akan tetapi bukanlah mustahil Newton juga mempelajari sumber ilmu dari ilmuwan Muslim seperti Al-Biruni dan Al-Kazini. Siapakah Al-Biruni dan Al-Kazini itu..?, dibuku ini juga akan penulis uraikan secara singkat tentang kedua ilmuwan muslim tersebut. Berdasarkan teori gravitasi tentang alam semesta oleh Stephen Hawking (2011) dengan teori black hole yang menjelaskan kesimpulan bahwa keteraturan alam semesta ini berhubungan dengan gravitasi. Jika gravitasi hilang maka dipahami bahwa semua keadaan seperti tersebut diatas tidak akan terjadi lagi, dan terjadilah manusia, kendaraan, rumah, gunung akan lepas dari bumi dan berterbangan.
Dalam ayat Al-Qur’an (Q.S.Al-Qoriah:1-5) di jelaskan bahwa pada hari Kiamat itu manusia dan Gunung berterbangan, dan ini berarti bahwa saat kiamat itu gravitasi pada alam semesta hilang. Pada hal jika kita analisa bahwa konsep terbang, berhamburan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, pada saat Al-Qur’an diturunkan, tentulah tidak sesuai dengan rasional kehancuran saat itu. Logika kehancuran atau kiamat mungkin dianalogikan oleh manusia saat itu dengan semisalnya; banjir besar manusia tengelam pada kaum Nabi Nuh (Q.S.Al-Qamar:9-17), Angin kencang dan topan pada kaum Ad (Q.S.Asy-Syu”ara:123-140 dan Al-Haqqah:1-7), Gempa bumi dan hujan batu pada kaum Nabi Luth,Q.S.Al-A”raaf:80-84), Gempa bumi dasyat dan halilintar pada kaum Tsamud (Q.S. Asy-Syu”ara:155-159 dan Al-Haqqah:1-7).
Secara Fisika semua rasional kehancuran tersebut diatas merupakan rasional kehancuran dimana masih bepengaruhnya gravitasi (gravitasi masih ada). Akan tetapi Nabi Muhammad SAW menjelaskan fenomena kehancuran (kiamat) setelah menerima wahyu dari Allah SWT Yang Maha Pencipta, dengan fenomena alam berterbangan, berhamburan, mengeluarkan beban yang berat, memuntahkan isi bumi keluar, berterbang-terbangan dan sebagainya. Semua peristiwa tersebut menurut Fisika merupakan bagian dari analisa gravitasi, saat peristiwa itu terjadi maka gravitasi hilang. Untuk lebih jelasnya dapat kita analisa melalui penalaran yang rasional berikut ini.

Memahami Melalui Penalaran Yang Rasional

1. Allah SWT telah mewahyukan dalam Al-Qur’an melalui Nabi Muhammad SAW tentang fenomena gravitasi saat terjadinya hari kiamat. (Q.S. Al-Qoriah:1-5), (Q.S.Al-Muzzammil:14), (Q.S.Az-Zalzalah:1-2), (Q.S.Al-Insyiqaq:3-4), (Q.S.Al-Waqiah:4-6) dan semua ayat-ayat tersebut dapat kita lihat dan baca dalam Al-Qur’an sampai saat ini dan insyaallah Allah SWT juga telah memberikan jaminan tentang keterpeliharaan Al-Qur’an tersebut sampai akhir zaman nantinya.

2. Fenomena gravitasi saat terjadinya hari kiamat, di jelaskan bahwa pada hari Kiamat itu manusia dan Gunung berterbangan, dan ini berarti bahwa saat kiamat itu gravitasi pada alam semesta hilang, hal ini sesuai dengan kesimpulan Stephen Hawking tentang gravitasi bahwa keteraturan alam semesta berakhir jika gravitasi tidak ada lagi atau hilang.

3. jika kita analisa bahwa konsep terbang, berhamburan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, pada saat Al-Qur’an diturunkan, belum sesuai dengan rasional manusia tentang kehancuran saat itu. Dan dapat disimpulkan manusia (ilmuwan) setelah belajar 15 abad (hampir 1500 tahun) kemudian,….Sungguh nyata kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah SWT Yang Maha Pencipta.
4. Penalaran rasional manusia saat itu tentang kehancuran adalah ; banjir besar manusia tengelam pada kaum Nabi Nuh (Q.S.Al-Qamar:9-17), Angin kencang dan topan pada kaum Ad (Q.S.Asy-Syu”ara:123-140 dan Al-Haqqah:1-7), Gempa bumi dan hujan batu pada kaum Nabi Luth,Q.S.Al-A”raaf:80-84), Gempa bumi dasyat dan halilintar pada kaum Tsamud (Q.S. Asy-Syu”ara:155-159 dan Al-Haqqah:1-7). Dimana semua rasional kehancuran alam semesta diatas tersebut masih dibawah pengaruh gravitasi atau gravitasi masih ada.

5. Nabi Muhammad SAW menyampaikan wahyu Allah SWT tentang fenomena gravitasi saat terjadinya hari kiamat. (Q.S. Al-Qoriah:1-5), (Q.S.Al-Muzzammil:14), (Q.S.Az-Zalzalah:1-2), (Q.S.Al-Insyiqaq:3-4), (Q.S.Al-Waqiah:4-6). Semua penjelasan tersebut di atas diterima oleh Nabi Muhammad SAW saat Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT. Waktu turunnya Al-Qur’an tersebut sampai waktu Newton menjelaskan kembali konsep dan hukum gravitasi itu dalam buku principia adalah sangat jauh sekali beda waktunya. Selisih waktu dari Al-Qur’an turun sampai kepada zaman Newton adalah lebih dari seribu tahun lamanya (lebih 1000 tahun).

6. Rasulullah Nabi Muhammad SAW menyampaikan Wahyu Allah SWT pada peristiwa kiamat itu dengan gravitasi dan jika kita perbandingkan peristiwa tersebut dengan analisa Fisika sudah pada pemikiran tingkatan evaluasi. Berdasarkan teori berpikir manusia menurut taksonomi bloom ; tidak pada taraf berfikir rendah lagi seperti; Ingatan(C1), Pemahaman (C2) atau Aplikasi (C3) tetapi sudah pada tingkat pemikiran yang tinggi yakni tingkat Analisa (C4), Sintesa (C5), Evaluasi (C6). Sedangkan apabila kita telusuri sejarahnya Rasulullah Muhammad SAW itu bukanlah seorang ilmuwan dan itulah tanda serta bukti bahwa Al-Qur’an itu benar dan sungguh benar berisi wahyu Allah SWT.

Berdasarkan analisa Fisika diatas melalui penalaran yang rasional dapat kita simpulkan bahwa ; Memang sungguh benar Al-Qur’an, sungguh benar Al-Qur’an itu berisi wahyu dari Allah SWT dan diturunkan kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW. Sungguh Al-Qur’an itu berisi petunjuk dan sumber ilmu serta tidak ada keraguan lagi padanya dari Allah Yang Maha Pencipta.

Apabila kita simak dengan mendalam masalah diatas berdasarkan teori berpikir manusia menurut taksonomi bloom ; Ingatan, Pemahaman , Aplikasi , Analisa, Sintesa, Evaluasi, dapat kita pahami bahwa Rasulullah menjelaskan peristiwa kiamat sudah pada tingkat evaluasi atau tingkat berfikir tertinggi. Tingkat evaluasi maksudnya karena pada ayat-ayat Al-Qur’an tersebut sudah menjelaskan “ jika gravitasi sudah tidak ada maka manusia dan gunung berterbangan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, dan sebagainya. Jadi Rasulullah Nabi Muhammad SAW menjelaskan peristiwa kiamat itu dengan konsep gravitasi sudah pada pemikiran tingkatan evaluasi. Apabila kita telusuri sejarahnya Rasulullah itu bukanlah seorang ilmuwan dan itulah bukti bahwa Al-Qur’an itu benar, …..Sungguh..sungguh Maha Benar Allah SWT dengan segala Firman-Nya.

Rasional manusia tentang kehancuran ; banjir, hujan batu dan gempa dasyat dimana bangunan runtuh kebawah, pohon tumbang, tanah rengkah seperti rasional gempa saat ini. Tetapi berita kehancuran (kiamat) di jelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an, diluar rasional dan diluar logika manusia saat itu. Berita kiamat tersebut adalah manusia seperti anai-anai terbang, gunung-gunung seperti kapas berterbangan, Bumi mengeluarkan isinya yang berat dan menjadi kosong. Semua peristiwa tersebut dalam fisika ada kaitannya dengan Gravitasi. Allah swt menjelaskan dalam firmanNya keadaan manusia, gunung-gunung ketika hari kiamat. Hal tesebutlah sesuai dengan yang diungkapkan oleh pakar fisika saat ini, dimana gambaran disaat hari kiamat itu gravitasi hilang.

Al-Khazini: Penemu Pertama Teori Gravitasi

Faktanya, jauh sebelum Newton menemukan gaya gravitasi, ternyata ada seorang saintis Muslim yang sudah mencetuskan dan menemukan teori gravitasi. Iya, dialah Al-Khazini. Nama Al-Khazini memang tidak semashyur Ibn Sina atau setenar Umar Khayyam. Tapi, ilmuwan Muslim berdarah Yunani ini patut dikenang karena kajiannya mengenai topik yang agak spesifik, yaitu terkait hidrostatika dan gravitasi. Abu Fal Abdu ar-Rahman atau Abdurrahman Al-Khazini (1115-1130 M) adalah seorang ilmuan muslim dalam bidang fisika dan astronomi. Beliau lahir di Bizantium (Yunani) pada abad ke-12, tepat pada abad keemasan Islam. Abdurrahman Al-Khazini atau sering disebut Al-Khazini merupakan Saintis Muslim yang hidup di masa Dinasti Seljuk Turki.
Dalam buku Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, Al-Khazini meneliti dan menekuni secara mendalam tentang gravitasi pada abad ke-12. Sebuah konsep teori yang sebelumnya juga diajukan oleh Al-Biruni. Dengan demikian, Al-Khazini telah menemukan teori gravitasi jauh sebelum Newton melakukannya.
Ia menjadi budak setelah Dinasti Seljuk Turki berhasil menguasai wilayah kekuasaan Kerajaan Konstantinopel. Al-Khazini dibawa ke Merv, sebuah kota metropolitan pada abad ke-12. Saat ini Merv masuk wilayah Turkmenistan. Awalnya Al-Khazini bekerja bekerja sebagai pegawai di kerajaan Islam itu. Ia memiliki nasib baik. Pasalnya, sang majikan melihat potensi intelektual Al-Khazini, lalu ia diberi kesempatan untuk belajar. Bahkan, Al-Khazini dikirim untuk belajar kepada Omar Khayyam, seorang penyair dan ilmuan besar pada masa itu. Al-Khazini belajar banyak hal, di antaranya matematika, sastra, filsafat, dan astrnomi. Sedikit banyak, pikiran Al-Khazini dipengaruhi oleh sang guru, Omar Khayyam, Aristoteles, Archimedes, Ibnu Haitham, dan Al-Biruni.
Al-Khazini dikenal memiliki otak yang brilian. Dari seorang budak, ia menjelma menjadi seorang ilmuan yang memiliki pengaruh besar. Sampai-sampai pemikiran Al-Khazini berpengaruh kuat dalam pengembangan sains di Barat. Sedianya, Al-Khazini melahirkan banyak teori sains seperti metode ilmiah eksperimental dalam mekanik, perbedaan daya, masa dan berat, serta jarak gravitasi, dan energi potensial gravitasi.

Di antara karya Al-Khazini adalah ‘Mizan al-Hikmah’ (Neraca Kebijaksanaan) dan az-Zij as-Sanjari (Tabel Sanjari). Di buku Mizan al-Hikmah, Al-Khazini menjelaskan secara detil teori-teori yang dicetuskannya seperti prinsip-prinsip keseimbangan hidrostatis, mekanika, dan hidrostatika. Kitab yang terdiri dari 50 bab ini ditulis tahun 1121 M dan menjadi karya penting dalam bidang fisika Islam.

Sementara az-Zij as-Sanjari (Tabel Sanjari) merupakan kitab yang mengulas tentang astronomi. Di sini, Al-Khazini membahas tentang posisi 46 bintang dan menjelaskan jam air 24 jam yang diciptakan olehnya untuk kepentingan astronomi.
Setelah melakukan beberapa eksperimen, Al-Khazini sampai pada sebuah kesimpulan bahwa kat gravitasi itu berubah sesuai dengan jarak antara benda yang jatuh dengan yang menariknya. Dengan kata lain, Al-Khazini menemukan fakta bahwa kekuatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak antar dua benda.
“Untuk setiap benda yang diketahui beratnya dan diletakkan pada jarak tertentu dari pusat semesta, gravitasinya bergantung kepada jaraknya dari pusat semesta. Karena alasan ini, gravitasi benda-benda berhubungan dengan jarak mereka dari pusat semesta.” (Al-Khazini)
Al-Khazni telah menemukan variabel-variabel yang terkait dengan peristiwa gerak jatuh suatu benda karena gravitasi bumi. Penemuan ini menjadi bekal bagi ilmuan berikutnya untuk menentukan rumus matematika terkait gaya gravitasi.
Setelah penemuan Al-Khazini tentang peristiwa gravitasi itu, pada abad ke-17 ilmuan Barat bernama Isaac Newton memformulasikan rumus-rumus matematika dan persamaan antar variabel dalam teori gravitasi tersebut. Dilihat dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Newtonlah yang lebih pantas sebagai perumus teori gravitasi, sementara Al-Khazini sebagai pencetus teori gravitasi bumi.
Di dalam banyak buku SMA/MA sering sekali dikatakan bahwa Newton lah yang menemukan hukum gravitasi pertama kali saat sebuah apel jatuh di kepalanya. Namun, menurut James Gleick ia berpendapat bahwa cerita atau peristiwa tersebut merupakan suatu kebetulan atau suatu generalisasi, jadi seolah-olah itu benar.
Newton menyatakan bahwa gravitasi adalah “Semua benda di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lainnya. besar gaya tarik menarik ini sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.”
Jika dilihat dari historis dan keempirisan hukum gravitasi Newton mempunyai kesamaan dengan teori yang dicetuskan oleh Al-khazini, kesamaan keduanya bukanlah suatu kebetulan semata. Al-Khazini telah hidup ratusan tahun lebih dulu sebelum Newton. Maka relevan jika dikatakan bahwa newton mengkaji buku yang dikarang oleh Al-khazini dan pemikirannya tentang hukum gravitasi dipengaruhi oleh pemikiran dari Al-Khazini.

Ilmu fisika merupakan salah satu bidang ilmu dasar untuk segala bidang ilmu terapan termasuk bidang teknik.

Ingin daftar kuliah jurusan teknik di kampus unggulan yang keren untuk developing innovation of technology and technopreneur?

Cek disini!

Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, bebas Dana Pengembangan Pendidikan klik

Facebook
Twitter
LinkedIn
Facebook
Scroll to Top