Dalam dunia yang semakin global dan terkoneksi, logistik maritim memainkan peran krusial dalam ekonomi dunia. Sekitar 90% dari barang yang kita gunakan setiap hari diangkut melalui laut. Namun, dengan skala operasi yang begitu besar, industri maritim menghadapi berbagai tantangan, termasuk keamanan data, efisiensi operasional, dan transparansi. Di sinilah teknologi blockchain muncul sebagai solusi potensial yang menjanjikan revolusi dalam cara industri maritim beroperasi.
Blockchain: Pengubah Game dalam Logistik Maritim

Blockchain adalah teknologi distribusi data yang memungkinkan pencatatan transaksi dalam banyak database yang terletak di beberapa tempat dan dihubungkan melalui jaringan peer-to-peer. Karakteristik utama dari blockchain adalah data tidak dapat diubah dan transparan bagi semua pihak yang memiliki otorisasi. Dalam konteks maritim, ini berarti setiap elemen dari rantai pasokan—dari pengirim, operator kapal, hingga penerima barang—dapat melacak barang dengan akurasi yang tinggi dan real-time.
Keamanan yang ditingkatkan adalah salah satu keuntungan utama dari blockchain. Dengan mencatat transaksi secara digital dan permanen, teknologi ini mengurangi risiko kecurangan, pencurian, dan manipulasi data. Ini sangat penting di industri di mana dokumentasi seperti bill of lading dan sertifikat asal sering menjadi sasaran kegiatan ilegal.
Transparansi adalah kelebihan lain. Blockchain memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan untuk melihat status dan lokasi barang. Hal ini tidak hanya meminimalisir kesalahpahaman dan konflik tetapi juga mempercepat resolusi masalah dan penyelesaian klaim asuransi.
Selain itu, efisiensi operasional yang ditingkatkan melalui penggunaan blockchain dapat mengurangi waktu tunggu dan biaya yang terkait dengan pengiriman barang. Smart contracts, atau kontrak pintar, yang otomatis mengexecute perjanjian berdasarkan pemenuhan kondisi yang telah disepakati, adalah contoh bagaimana blockchain dapat mempercepat proses bisnis sambil mengurangi kebutuhan akan intervensi manual yang seringkali memperlambat proses.
Pendidikan sebagai Kunci Pengadopsian Blockchain
Meskipun potensi blockchain dalam logistik maritim sangat besar, pengadopsian teknologi ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang cara kerjanya. Di sinilah institusi pendidikan seperti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) berperan. ITATS, melalui jurusan Teknik Perkapalan, menawarkan kurikulum yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan teknologi baru seperti blockchain.
Program studi Teknik Perkapalan di ITATS tidak hanya mengajarkan dasar-dasar keilmuan perkapalan tetapi juga menekankan pada pengintegrasian teknologi digital yang inovatif dalam kurikulumnya. Mahasiswa diajarkan tentang blockchain dan aplikasinya dalam industri maritim, mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang mampu mengimplementasikan solusi teknologi canggih di masa depan.
Menyambut era baru dalam teknologi maritim, ITATS membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk jurusan Teknik Perkapalan. Program ini dirancang untuk mahasiswa yang berambisi menjadi pionir dalam mengaplikasikan teknologi seperti blockchain dalam logistik maritim. Selain mendapatkan pengetahuan teoritis, mahasiswa juga akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proyek nyata dan magang dengan perusahaan-perusahaan maritim terkemuka yang sudah mulai mengadopsi blockchain dalam operasional mereka.