fbpx

Asal Mula Istilah Mudik Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Jelang mendekati Hari Raya Idul Fitri, istilah mudik adalah akan makin ramai dibicarakan. Media-media nasional akan dipenuhi dengan pemberitaan soal mudik.

Lalu, apa arti istilah mudik?

Mudik (oleh KBBI disinonimkan dengan istilah pulang kampung) adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk pulang ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Natal & Tahun Baru dan Hari besar Nasional.

Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua.

a train traveling down train tracks next to a lush green hillside

Transportasi yang digunakan antara lain: pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk dan bajaj dapat digunakan untuk mudik.

Asal Usul Kata Mudik

Selama ini, banyak anggapan kalau mudik adalah berasal dari ungkapan dalam Bahasa Jawa. Dimana mudik adalah singkatan dari mulih dilik yang memiliki arti pulang sebentar.

Kata mudik berasal dari kata “udik” yang artinya selatan/hulu. Pada zaman dahulu sebelum di Jakarta terjadi urbanisasi besar-besaran, masih banyak wilayah yang bernama akhir udik atau ilir (utara atau hilir) dan kebanyakan akhiran itu diganti dengan kata Melayu selatan atau utara. Contohnya seperti Meruya Udik, Meruya Ilir, Sukabumi Udik, Sukabumi Ilir, dan sebagainya.

Pada saat Jakarta masih bernama Batavia, suplai hasil bumi daerah kota Batavia diambil dari wilayah-wilayah di luar tembok kota di selatan. Karena itu, ada nama wilayah Jakarta yang terkait dengan tumbuhan, seperti Kebon Jeruk, Kebon Kopi, Kebon Nanas, Kemanggisan, Duren Kalibata, dan sebagainya.

Para petani dan pedagang hasil bumi tersebut membawa dagangannya melalui sungai. Dari situlah muncul istilah milir-mudik, yang artinya sama dengan bolak-balik. Mudik atau menuju udik saat pulang dari kota kembali ke ladangnya, begitu terus secara berulang kali.

Terdapat juga teori yang mengatakan bahwa asal-usul kata “Mudik” berasal dari akronim dua kata dalam bahasa Jawa yaitu “Mulih dhisik” yang bermakna “Pulang dahulu”. Walau belum dapat dipastikan kebenarannya, namun teori ini cukup beredar luas, terlebih di kalangan masyarakat pulau Jawa..

Secara simbolis, mudik adalah dinilai mampu mengingatkan manusia untuk kembali ke asalnya, kembali ke fitrah.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, bebas Dana Pengembangan Pendidikan klik

Facebook
Twitter
LinkedIn
Facebook